Sejarah Judo di Indonesia Lengkap
gibung.my.id - Sejarah Judo di Indonesia - Bagi para pecinta olahraga beladiri judo kemarin admin sudah membahas sejarah judo di dunia kali ini admin akan membahas sejarah singkat judo di indonesia.
Sejarah Judo di Indonesia
Sebelumnya admin sudah pernah membahas sejarah judo di dunia, pada kesempatan ini admin akan menjelaskan sejarah judo di indonesia.
Di Indonesia Judo mulai berkembang pada tahun 1949 ketika seorang Belanda bernama JD SCHILDER mendirikan perkumpulan Judo di Jakarta dengan nama JIGORO KANO KWAI. Banyak anggota masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, umum maupun angkatan bersenjata ikut berlatih. Beberapa anggota perkumpulan ini yang masih aktif hingga sekarang adalah Prof. Dechan Elias, Leo Budiman Prakasa, HW Muchdie, dan lain-lain.
Induk Organisasi Judo Indonesia. Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) |
Perkumpulan di daerah lainpun mulai berrmunculan, seperti di Medan dibawah pimpinan Moriwa Wada dari Jepang, kemudian di Surabaya yang dipimpin oleh seorang Jepang yang bernama S. Makino. Dari sini lahir nama-nama GW Pantaouw, yang sampai sekarang menjadi tokoh Judo di Jawa Timur.
Selain itu Pancoro, pejudo tangguh pada dekade enam puluhan, serta Lukas Umartono yang kemudian pindah ke Solo dan menjadi tokoh Judo di Jawa Tengah. Di Bandung para perwira Sudam I Kodam III Siliwangi mendirikan sebuah perkumpulan Judo bernama Judo Institute Bandung (JIB) pada tanggal 20 Mei 1955. pelatihnya seorang Jepang bernama Toke Oki Supriadi.
Pada tanggal 25 Desember 1955 dibentuk organisasi Judo Indonesia yang diberi nama Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) sebagai organisasi Judo tertinggi di Indonesia, yang mengatur dan mengelola kegiatan Judo secara Nasional maupun Internasional.
Pada tahun itu juga PJSI telah diakui oleh Komite Olympiade Indonesia sebagai Top Organisasi Judo di Indonesia. Pada tahun yang sama Indonesia secara resmi mendaftar dan diterima sebagai anggota International Judo Federation (IJF) yang menjadi organisasi Judo tertinggi di dunia.
Tahun 1957, Judo untuk pertama kalinya diikut sertakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) IV di Makasar, Sulawesi Selatan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Tahun 1958 – 1959, ketua Komisi Tekhnik Persatuan Judo Indonesia Djakarta (PJID) yaitu Dachjan Elias, Dan IV berangkat ke negara Jepang untuk memperdalam pengetahuan olehraga Judo. Sekembalinya dari Jepang ia segera mengamil langkah-langkah untuk menggiatkan organisasi, sehingga dalam waktu satu tahun terbukti organisasi PJID lebih dikenal oleh masyarakat Judo termasuk di daerah-daerah di luar Jakarta.
Tanggal 20 Desember 1960 diadakan kongres II bandung. Salah satu keputusannya yang penting adalah mufakat kedua pihak yang berselisih akan bergabung dalam satu wadah, yakni PJSI. Setelah bergabung kembali, barulah perkembangan organisasi menjadi maju pesat.
Dalam acara PON V tahun 1961 di Bandung, Judo merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Inilah kesempatan pertama bagi para pejudo daerah untuk bertanding dalam Skala Nasional. Sang juara pada waktu itu adalah SUJONO dari Propinsi Riau, yang kini dikenal sebagai salah satu Tokoh Judo di Indonesia.
Tahun 1962, dalam Asian Games IV di Jakarta Judo tidak termasuk olahraga yang dipertandingkan tetapi bersifat demonstrasi. Perhatian masyarakat terhadap Judo waktu itu sangat besar. Indonesia berhasil menduduki tempat kedua dalam beregu setelah jepang sebagai negara asal dari olahraga beladiri ini. Tahun 1964, Pejudo Indonesia turut serta dalam persiapan Olympiade 1964 di Tokyo, Jepang. Tahun 1966, Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) mengadakan Kongresnya di Jakarta. Pada tahun ini juga Pejudo Indonesia ikut serta dalam GANEPO ASIAN ke I di Kamboja.
Sejak itu, Indonesia selalu ikut dalam percaturan Olahraga Judo, baik di tingkat Asia maupun Dunia. Dengan Prestasi yang terbaik dikawasan Asia Tenggara. Para pejudo yang mempunyai nama ditingkat nasional maupun Internasional antara lain adalah Pancoro, Soejono, Atmajaya bersaudara, Raymond Rochili, Suranta Ginting, Yono Budiono, Haryanto Chandra, Perry Pantaouw, Elly Amalia, Bambang Prakarsa dan lain-lain.
Pengelola dan pengurus organisasi Judo tidak terlepas dari nama-nama seperti Jendral Surono, HW Muchdie, Prof. Dechjan Elias, Soejono, Ir. AR. Soehoed, Mayjen Wismoyo Arismunandar, Hamidin AR serta Atmajaya Bersaudara yang mempunyai warna tersendiri dalam mengembangkan Judo di Indonesia.
Sedangkan para pembina daerah yang aktif mengembangkan Judo di diantaranya adalah GW Pantouw untuk Jawa Timur, Lucas Umartono (Alm) untuk Jawa Tengah, T. Oki Supriadi dan Atang M. Noors BA untuk Jawa Barat, BF Sianipar dan Leo Budiman Prakarsa untuk DKI Jaya. M. Wada (Alm) untuk Sumatera Utara.
Induk organisasi judo indonesia bernama Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI). Organisasi ini mengelola dan mengatur kegiatan Judo secara nasional maupun internasional.
Tingkatan judo ada 6 yaitu Kyu-1 berwarna cokelat, Kyu-2 berwarna biru, Kyu-3 berwarna hijau, Kyu-4 berwarna oranye, Kyu-5 berwarna kuning, Kyu-6 berwarna putih.
Sementara itu untuk sejarah judo di Dunia silahkan baca selengkapnya Sejarah Judo di Dunia Lengkap
Bagi anda yang ingin meningkatkan beladiri judo, silahkan bergabung ke cabang judo terdekat anda.
Kesimpulan: Mungkin ini saja yang dapat admin sampaikan dalam artikel yang berjudul sejarah judo di Indonesia. Untuk pembahasan tentang materi judo lainya akan dilanjutkan di artikel artikel berikutnya. Terimakasih sudah membaca artikel ini, sampai jumpa di artikel berikutnya.
Post a Comment for "Sejarah Judo di Indonesia Lengkap"